Pembukaan yang menegangkan

Penalti yang dilesatkan oleh Lionel aziiz ppampan
Salam Sakan Mania..... :)

Pada tanggal 26 januari 2012 pagi hari Sakan Cup dibuka dengan sebuah pertandingan BigMatch antara "Tahfidz FC" melawan "Ompet United" yang diadakan di Stadion SUGDP(Stadion Umum Gelora Diponegoro)

Pada awal-awal pertandingan Tahfidz FC sempat mendominasi pertandingan dalam kawalan gelandang (Hanz Harby) dan Strikernya(Lionel Aziiz Ppampan) namun sayangnya terjadi serangan balik yang tidak di duga oleh aziiz dkk yang mampu di manfaatkan dengan baik oleh Bang Prof (gelandang Ompet United) dan gol tercipta pada menit-menit pertama.
Tapi aziz dkk tidak tinggal diam begitu saja, 2 menit berselang Tahfidz FC mendapatkan hadiah penalti akibat pelanggaran yang di lakukan oleh kiper Ompet United(Van der Tiar), aziz pada kesempatan ini di tunjuk oleh coach Lukas Mandowen sebagai eksekutor tendangan penalti dan skor pun imbang sampai babak pertama berakhir.

Pada babak kedua permainan semakin menegangkan karena kedua kubu sama-sama kuat dan sempat tercipta peluang berupa tendangan penalti untuk Tahfidz FC namun tidak dapat di manfaatkan dengan baik. Di menit -menit akhir Bang Wendy(ujung tombak Ompet United) menciptakan sebuah gol ke gawang The Combol akibat kesalahan pemain belakang dari tahfidz fc.

Kedua tim silih berganti serangan.Ancaman demi ancaman terlahir dari kedua tim.Namun, belum berhasil di manfaatkan dengan sempurna.

Meski begitu, Tahfidz FC terus berusaha menyerang. Namun, ketajaman mereka berkurang dan akhirnya harus menerima kekalahan 2-1. Tahfidz FC pun tersingkir dan tidak dapat melanjutkan ke babak selanjutnya.

Keantusiasan penonton


 

Maulid Games 1st

Sehubung dengan semakin dekatnya perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Para pengurus Dewan Tanfidzi asrama Sakan Thullab menyusun serangkaian acara untuk menyambut hari tersebut.
Salah satu acaranya adalah "Maulid Games 1st" yang mungkin tidak kalah seru jika dibandingkan dengan Sea Games yang baru-baru ini dilaksanakan oleh negara kita.
Banyak sekali lomba yang akan diadakan antara lain:
•Sakan Cup : lomba yang sangat di tunggu-tunggu dan cukup membuat para santri asrama "ST" dan "SA" antusias, dan lomba ini selalu diadakan setiap tahunnya. gimana gak di tunggu-tunggu gan!!!
Panitianya sampek bela-belain 
•Mencari harta karun : dari namanya saja sudah membuat anda semua tertarik bukan! tapi nyatanya dari cara mencarinya saja sudah aneh, biasanya klo nyari harta karun kan pake' alat" canggih...
Nah ini malah pake' mulut di wadah penuh tepung lagi... capek deeh!!! pasti kalian sudah punya gambaran apa yang di cari dalam tepung kan!!! hayoo yang bisa nebak nanti akan di kasih sebagian dari harta karunnya... Ditunggu ya jawabannya....!!!
•Menyelam : lomba ini juga lomba yang sangat kocak, namanya menyelam tapi gak seluruh tubuh melainkan hanya kepalanya saja(payah)
•Estafet lebokno paku : lomba yang diliat dari namanya saja sudah bisa ketebak bahwa lomba ini sangat sulit!!! bayangkan aja, biasanya estafet kan lari terus alatnya kayu silinder.....
Eeh, ini malah pakek tali rafia diiketin ke pinggang di "cantolin" paku trus posisinya harus jongkok di "estafet"   lagi... gimana gk sulit coba'... (modar wae mas)
•Rombak lagu : lomba yang merupakan sebagai ajang konser atau bisa di bilang "Sakan Thullab Idol"
dimana setiap kelompok sudah mendapatkan lagu undiannya masing" dan harus di nyanyikan di depan para penonton..... ini juga seru lho!! jangan sampa ketinggalan, pokoknya para santri wajib nonton. Ok Ok
Dan masih banyak lagi lomba" nya yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.

jangan lupa kritik dan saran ya gan!!!
 

Biografi singkat KH Ali Maksum



Mbah Ali Maksum
Ali bin Maksum bin Ahmad dilahirkan di Lasem Rembang Jawa Tengah pada tanggal 2 Maret 1915. Ayahnya, Maksum adalah pendiri Pondok Pesantren Al-hidayah Lasem Rembang. Nama aslinya hanyalah Ali. Sedangkan Nama Ali Maksum adalah gabungan dari nama ayahnya.
Ali Maksum dikenal sebagai gurunya para intelektual Muslim. Di antara para intelektual Muslim yang pernah berguru kepadanya adalah, KH Abdurrahman Wahid, KH Chalil Bisri, KH Masdar Farid Mas'udi, KH Ahmad Musthofa Bisri, dan sebagainya.
Menurut Gus Mus, panggilan akrab KH Ahmad Musthofa Bisri, KH Ali Maksum dan ayahnya KH Bisri Mustofa adalah guru yang paling banyak mempengaruhi perjalanan hidupnya. Kedua kiai itu memberikan kebebasan kepada para santri untuk mengembangkan bakat seni.
Semasa kecil Ali Maksum dibimbing langsung oleh ayahnya. Sejak usia dini, ia sudah akrab dengan dunia pesantren dan kitab kuning. Pertama kali, Ali Maksum diajari mengaji Alquran oleh ayahnya. Setelah lancar, Ali Maksum dikirim ayahnya untuk belajar di Pondok Pesantren Termas Pacitan di bawah asuhan KH Dimyati. Sejak di Termas inilah, Ali Maksum terlihat menonjol dan akhirnya ikut membantu gurunya mengajar dan mengurus pesantren dan membuat karangan tulisan.
Ali Maksum dikenal cerdas dan tekun. Ia akhirnya ditunjuk menjadi kepala madrasah di Pondok Pesantren Termas Pacitan. Selama delapan tahun di Termas, Ali Maksum mempelajari dan menguasai berbagai cabang ilmu agama.
Setelah dewasa, Ali Maksum menikah dengan Hasyimah, putri KH M Munawwir al-Hafidh al-Muqri Krapyak Yogyakarta. Tidak lama setelah menikah, dengan dibantu oleh seorang saudagar Kauman Yogyakarta Ali Maksum berhaji ke Mekah. Kesempatan ini beliau gunakan pula untuk belajar ilmu agama kepada para ulama Mekah.
Di Mekah, Ali Maksum belajar agama kepada Sayyid Alwi al-Maliki al-Hasani, Syaikh Masyayikh Hamid Mannan, Syaikh Umar Hamdan, dan lain-lain. Ketekunan dan kecerdasannya, akhirnya mengantarkan dirinya menjadi ulama yang fasih berbahasa Arab.
Setelah dua tahun mengaji di Mekah, Ali Maksum kembali ke tanah Jawa pada masa pemerintahan Jepang tahun 1942. Ketika itu pesantren ayahnya di Lasem nyaris bubar. Sedianya beliau hendak tinggal di Lasem membantu ayahnya mengembangkan pesantren. Namun, sepeninggal KH Munawwir Krapyak, pondok Krapyak membutuhkan dirinya untuk melanjutkan perjuangan di bidang pendidikan. Bersama-sama dengan KH R Abdullah Affandi Munawwir dan KH R Abdul Qadir Munawwir, ia menghabiskan umur dan segenap daya upaya untuk merawat dan mengembangkan pondok Krapyak. Dari pondok Krapyak inilah cikal bakal pesantren Alquran di Indonesia.
Pesantren yang diasuhnya semakin mengalami perkembangan. Dalam bidang pendidikan pesantren, Ali Maksum merintis pola semi modern dengan sistem klasikal hingga berkembanglah madrasah-madrasah hingga saat ini. Dari kesabaran dalam berjuang pondok Krapyak yang diasuhnya telah berdiri dan berkembang Taman Kanak-Kanak, Madrasah Diniyyah, Madrasah Tsanawiyyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Tahfidzil Quran dan Madrasah Takhassusiyah untuk para santri mahasiswa. Di samping itu kemajuan telah dicapainya dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana fisik.
Selain mengasuh pesantren, Ali Maksum juga diminta untuk menjadi dosen luar biasa pada Institut Agama Islam Negeri (sekarang UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di bidang kemasyarakatan dan politik, Ali Maksum pernah menjadi anggota majlis Konstituante, sebuah lembaga pembuat Undang-Undang Dasar pada masa rezim Orde Lama. Dalam organisasi Nahdlatul Ulama, Ali Maksum pernah memangku jabatan sebagai Rais 'Am Syuriyyah yang mengantarkan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama keluar dari jalur politik pada masa rejim Orde Baru.
Sejak tahun 1970, Ali Maksum telah memangku jabatan Rais Syuriah Pengurus wilayah NU Yogyakarta. Ia terpilih sebagai Rais 'Am Syuriah Pengurus Pusat Nahdhatul 'Ulama dalam musyawarah alim ulama NU di Kaliurang Yogyakarta pada tahun 1981.
Pada tahun 1984, pada muktamar ke-27 di Situbondo, Ali Maksum terpilih sebagai penasihat dan muktasyar PBNU sampai wafatnya.
Di sela-sela mengasuh ribuan santrinya, KH Ali Maksum masih saja menyempatkan diri untuk memberikan pengajian di masyarakat. Ali Maksum telah menulis beberapa kitab, di antaranya; Hujjah Ahlus Sunnah wal Jama'ah (Argumentasi Ahlussunnah wal jama'ah), Tasriful Kalimah fis Shorf (Tasrif Kalimah dalam Shorof), Mizan al-'Uqul fi 'Ilmil Manthiqi (Morfologi Arab yang Jelas), Ilmu Mantiq dan beberapa kitab berbahasa Arab lainnya.
Dari Pondok Krapyak yang dipimpinnya itu telah dilahirkan ratusan kyai dari ribuan santri yang mengaji pada beliau pada kurun 1946 hingga 1989. Pondok Krapyak, beberapa hari sebelum dirinya meninggal, menjadi tempat penyelenggara Muktamar Jam'iyyah Nahdlatul Ulama, pertemuan paling bergengsi organisasi para ulama Indonesia.
KH Ali Maksum wafat pada tangga 7 Desember 1989. Dimakamkan di Dongkelan Bantul Yogyakarta. Sekarang, pengelolaan Pondok Pesantren ditangani oleh lembaga berbadan hukum dengan nama Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta dipimpin oleh KH Attabik Ali, putra pertama dari KH Ali Maksum.


Dicuplik dari buku best-seller 101 Jejak Tokoh Islam Indonesia